Let’s back to the movie ya, film pertama yang gw tonton bergenre comedy “The Heart Break Kid”. Film ini berkisah tentang Eddie (Ben Stiller) seorang pria berumur 40 tahun yang belum pernah menikah dan terus mendapat dorongan dari ayahnya, Doc (Jerry Stiller) dan sahabatnya, Mac (Rob Corddy) untuk segera menikah. Someday, Eddy secara tidak sengaja berkenalan dengan seorang wanita, Lila (Malin Akerman). Dia cantik, blonde dan adorable, yang sepertinya menjadi sosok wanita idaman yang selama ini dia cari. Singkatnya, setelah beberapa minggu berkenalan akhirnya mereka memutuskan untuk menikah. Suatu keputusan yang terlihat begitu terburu – buru. Dan hal itu terlihat ketika tidak lama setelah mereka menikah, mereka berbulan madu. Eddie, melihat banyak hal dari Lila yang tidak sesuai dengan ekpektasinya. Puncaknya terjadi ketika selama masa bulan madu itu, Lila terpaksa harus selalu tinggal di kamar karena kulitnya terbakar akibat radiasi sinar metahari ketika sedang berjemur. Disaat itu, Eddie bertemu dan setelah beberapa saat melewatkan waktu bersama, dia jatuh cinta dengan Miranda (Michelle Monaghan) yang tidak tau Eddie datang ke Cabo – Meksiko untuk berbulan madu. Eddie merasa pernikahan dia yang terburu – buru itu adalah sebuah kesalahan. Akhirnya dia memutuskan untuk bercerai dari Lila, tapi disatu sisi Miranda menjadi sangat kecewa ketika tau Eddie ternyata sudah menikah. Dia kehilangan Lila dan Miranda pada saat yang bersamaan. Selanjutnya? Eddie terdampar di Meksiko selama berbulan – bulan akibat dompet dan semua isinya termasuk pasport di bakar oleh Lila. Sampai akhirnya dia berusaha kembali untuk mendapatkan cintanya kepada Miranda.
Film kedua yang gw tonton masih bergenre comedy yang berjudul I Think I Love My Wife. Film ini bercerita tentang seorang pria, Richard (Chris Rock) yang memiliki keluarga yang terlihat bahagia dan sempurna. Istrinya, (Gina Torres) cantik dan sempurna sebagai seorang istri dan semakin lengkap dengan sepasang anak yang lucu. Mereka sudah menikah selama 7 tahun lamanya. Tapi ternyata dibalik tampilan pernikahan yang terlihat bahagia itu, mereka terjebak ke dalam satu rutinitas yang membosankan. Dan ada satu hal yang menjadi pemicu kebosanan mereka yaitu ternyata sudah lama mereka tidak having sex dengan alasan lelah setelah menjalani aktivitas sehari – hari. Dan hal itu yang membuat Richard berpikir untuk mendapatkan hal itu dari wanita lain, yah secara dia juga pria normal. Suddenly, dalam masa – masa itu seorang teman lama yang bersosok wanita sexy, Nikki (Kerry Washington) muncul kembali dalam kehidupan Richard. Dia begitu menggoda dan menggairahkan. Richard berada di suatu keadaan dimana dia tidak ingin mengkhianati istri yang sangat dia cintai tapi disisi lain gejolak libido dia sebagai seorang pria normal yang lama tidak mendapatkan sex dari istrinya mengganggu pikirannya. Kebersamaan mereka semakin intens tapi sejauh itu Richard masih bisa bertahan untuk tidak tergoda sampai satu saat, Eva yang akhirnya bertunangan dan akan pindah ke Miami, menawarkan satu moment perpisahan sebagai ucapan terimakasih dia terhadap Richard. Saat itu pertahanan Richard akhirnya runtuh, dia begitu bergairah. Sampai ketika Richard dan Nikki sudah bersiap untuk having sex, ada satu moment yang mengingatkan Richard terhadap anak – anaknya. Dia memutuskan pergi dan meninggalkan Eva untuk kembali terhadap keluarganya. Di akhir film digambarkan ternyata selama ini terjadi miskomunikasi diantara Richard dan istrinya. Istrinya mengira jika selama ini Richard yang tidak menginginkan hal itu. Hm, pelajaran bagus dari film ini adalah komunikasi antar pasangan adalah sesuatu yang sangat vital even dalam keluarga yang “terlihat” begitu bahagia dan sempurna. Got it?
Film ketiga yang gw tonton adalah sebuah Film Austria yang berbahasa Jerman dengan judul Antares. Film yang bercerita tentang tiga potret kehidupan. Potret pertama tentang seorang wanita, Eva (Petra Morze) yang ada di satu pernikahan yang terlihat baik – baik saja. Dia adalah seorang perawat di satu rumah sakit dengan suami dan satu anak yang beranjak remaja. Tapi sekali lagi, dalam film ini digambarkan betapa kehidupan pernikahan mereka terjebak dalam satu rutinitas sehari – hari. Suatu haru seseorang dari masa lalunya, Tomasz (Andreas Patton) yg kebetulan berada di Vienna, datang kembali ke kehidupannya. Mereka terlibat affair dalam satu hubungan singkat yang begitu menggairahkan selama Tomasz berada di Vienna. Eva merasa she’s never having sex like that before. Karena itu dia begitu tergoda untuk meninggalkan kehidupan pernikahan dia yang begitu membosankan itu. Dan walau suaminya akhirnya tau tentang affair itu, sampai akhir film tidak digambarkan bagaimana hubungan dia dengan suaminya itu. Potret yang kedua adalah tentang pasangan muda yang tinggal bersama, dimana Sonja (Susanne Wuest) adalah seorang yang sangat pencemburu terhadap pasangannya, Marco (Dennis Cubic). Dia berpikir dengan kehamilannya yang pura – pura itu bisa terus mengikat pasangannya untuk selalu cinta kepadanya. Sampai suatu ketika, dia mengetahui bahwa selama ini pasangannya itu ternyata mempunyai seorang wanita lain yang berusia lebih tua, Nicole (Martina Zinner) yang sedang dalam proses perceraian dengan suaminya, Alex (Andreas Kiendl). Ketika dia mengetahui hal itu, dia memutuskan untuk mencoba bunuh diri dan itu membuat Marco begitu menyesal dan merasa takut kehilangan. Potret yang ketiga, menceritakan kehidupan pasangan yang sudah bercerai tetapi sang pria, Alex (Andreas Kiendl) masih berharap mantan istrinya mau kembali kepadanya. Dan dia melakukan apapun untuk itu, walau dengan sedikit pemaksaan dan kekerasan fisik, satu hal yang dibenci oleh mantan istrinya itu. Sampai suatu ketika dia mengetahui kalau mantan istrinya itu sudah mempunyai seseorang yang lain, dan itu membuat dia begitu emosional dan puncaknya adalah ketika dalam kondisi emosional dia mengalami kecelakaan mobil dan meninggal dunia. Well, menariknya dalam film ini ketiga potret itu saling berhubungan satu sama lain dan itu dikemas dengan sangat bagus. Hm, no wonder kalo film itu berhasil memenangkan beberapa penghargaan di berbagai festival film. It’s a must see!
Film ke empat yang gw tonton berjudul “The Painted Veil” sebuah film yang gw pikir adalah salah satu film terbaik yang pernah gw tonton dan terbukti ternyata film itu mendapatkan beberapa nominasi di Oscar dan Golden Globe. Film ini bersetting di London dan Shanghai, China di tahun 1920an. Film yang bercerita tentang seorang British Woman, Kitty Garstin (Naomi Watts) yang karena “paksaan” dari orang tuanya akhirnya menikah dengan seorang bakteriologis, Dr. Walter Fane (Edward Norton) setelah berkenalan singkat di suatu pesta yang diadakan oleh keluarganya di London. Segera setelah menikah, mereka berangkat ke Shanghai untuk meneruskan tugas sang suami. Walter, sang suami terlihat begitu kaku dan dingin, hal itu membuat Kitty tidak nyaman dalam pernikahan itu. Suatu saat, Kitty berkenalan dengan seorang pria yang sudah beristri, Charles Townsend (Schreiber) dan jatuh cinta kepadanya. Merekapun terlibat dalam satu affair, dan Kitty merasa dia begitu bahagia dengan hubungan itu. Sampai ketika Walter mencium perselingkuhan itu dan sebagai bentuk “hukuman” dia mengajak istrinya ke sebuah daerah di pedalaman China yang sedang dilanda wabah kolera yang mematikan. Sebelumnya, Walter setuju untuk bercerai dengan Kitty dengan syarat, Charles bercerai dengan istrinya dan bersedia menikahi Kitty. Tapi ternyata Charles ngga lebih dari seorang pengecut dan itu sangat mengecewakan Kitty. Dan dia memutuskan untuk mengikuti suaminya bertugas. Selama berada di kota kecil itu, Kitty merasa dia terus menerus “dihukum” suaminya akibat perselingkuhan yang dia lakukan. Kehidupan disana begitu membosankan karena dia dibiarkan “sendiri” melawati hari – harinya sedangkan suaminya tenggelam dalam pekerjaannya. Tapi bener seperti orang Jawa bilang, cinta itu datang karena biasa. So, karena selalu bersama, Kitty lambat – laun mengagumi suaminya dan pekerjaannya itu. Dan diapun mulai mencintai suaminya. Tapi itu menjadi seperti terlambat, karena ngga lama setelah mereka mulai saling mencintai, Walter terjangkit penyakit kolera dan akhirnya meninggal dalam pelukan Kitty yang sedang hamil 2 bulan dari anak yang dia sendiri tidak mengetahui dengan pasti siapa ayahnya. Dan Walter tau tentang hal itu. Sampai akhirnya setelah suaminya dikuburkan, Kitty kembali ke London dan membesarkan anaknya seorang diri. Hingga suatu saat dia bertemu dengan Charles, pria yang dulu menjalin affair dengannya, tapi kondisi sudah berubah karena Kitty sekarang sudah bisa menyadari kepada siapa sebenarnya dia jatuh cinta.
Hm, salah satu alasan kenapa gw begitu suka menonton film karena dari film kita bisa belajar banyak hal yang kita sendiri tidak harus mengalami atau bahkan tidak ingin mengalaminya. Film seperti suatu sketsa kehidupan yang bisa memperkaya referensi kita tentang hidup itu sendiri.
Terimakasih film, terimakasih Hollywood, terimakasih Glodok.