Jadi entrepreneur itu jangan cengeng

Ketika pertama kali saya memutuskan untuk menjadi seorang entrepreneur, sejak itulah saya menyadari betapa sulit jalan yang harus ditempuh menuju kesuksesan.  Bahwa jalan menuju kesana harus dicapai dengan kerja keras, kerja cerdas dan tidak cengeng. Well, tujuan utama saya memutuskan menjadi seorang entrepreneur adalah bukan untuk semata – mata memperkaya diri sendiri, tapi juga bagaimana membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain dan membuat penghidupan yang layak bagi mereka.

Alhamdulillah, selama 5 tahun saya dan partner mengelola perusahaan ini sudah banyak kemajuan yang dapat kami capai. Serasa baru kemarin ketika saya memulai bisnis kami diJakarta, sedangkan partner saya itu di Surabaya, hanya dengan modal 50 ribu perak. Yah, dana yang hanya cukup buat membeli kartu nama dengan embel2 jabatan Branch Manager Jakarta, hehe dan sebuah stempel perusahaan. Yang lainnya masih modal sendiri, komputer sendiri, akses internet gratis dari Puspiptek, dll. Dan sudah banyak hal yang kami lewati, suka dan duka selama 5 tahun ini. Kebanyakan dukanya sih, yah dari mulai uang didompet yang cuma 5 ribu perak, karyawan cuma 1, kantor di rumah dinas orang tua, dll. Tapi selama kita punya keyakinan yang kuat, apapun bisa kita lewati, Alhamdulillah.

Kenapa jadi entrepreneur itu dilarang keras untuk cengeng, karena tantangan terbesar seorang entrepreneur itu ya mental kita sendiri. Dan satu hal yang penting adalah, ketika kita lemah, cengeng dan menyerah pada keadaan, ingatlah ada banyak orang yang akan terpengaruh dengan itu. Ya, karyawan kita dan para keluarganya.  Alhamdulillah, saya bersyukur dengan pilihan hidup saya ini. Dan ketika saya merasa lemah, tidak termotivasi dan kehilangan semangat, saat itu pulalah saya menguatkan kembali tekad saya bahwa ada banyak orang yang menjadi tanggung jawab saya: keluarga tercinta dan para karyawan kami yang sudah setia mendampingi kami selama ini. Insya Allah.