Skip to content

Indra Kurniadi

Buah Pikiran,Perjalanan Hidup dan Perjuangan Menggapai Masa Depan

Menu
  • #2 (no title)
  • #1304 (no title)
  • 101 things to do before I die
Menu

Berilah kail bukan ikannya

Posted on November 16, 2010February 28, 2012 by indrakurniadi

Semalam, di seputaran bintaro sektor 7.

Saya menghentikan kendaraan saya untuk membeli seporsi sate padang. Tidak jauh dari si tukang sate itu, saya melihat seorang bapak 50 an tahun beserta satu anak kecil di trotoar jalan. Laki2 itu terlihat termenung memikirkan beban berat kehidupan, sedangkan si anak kecil itu ditidurkan diatas seonggok batu, yah batu. Sepertinya mereka terlihat sangat bingung atau lapar?

Saya makan sate itu dengan pikiran terus berkecamuk. Saya yakin sekali bapak itu bukan pengemis. Karena dia tidak meminta2 ketika saya lewat didepannya. Dan karena dia bukan pengemis itu lah yg membuat saya respect dengannya, karena dia masih punya harga diri untuk tidak merendahkan dirinya dengan meminta2 kepada orang lain bukan?

Sate padang itu saya habiskan dalam tempo 5 menit saja. Dan begitu selesai, saya segera menghampiri si bapak itu. Saya berpikir bagaimana caranya bisa membantu si bapak itu tanpa dia merasa direndahkan dengan maksud saya itu.

Saya tanya : “bapak sedang apa disini?”

Bapak Tua: “Ini pak, saya sedang cari rongsokan”

Saya: “sudah makan?”

Bapak Tua: “belum pak”

Segera saya keluarkan uang dari saku saya

Saya: “ini pak buat makan”

Bapak itu berterimakasih dan segera menerima uang itu. Lantas dia langsung membangunkan anaknya. Saya segera masuk ke mobil dan melanjutkan perjalanan.

Sepanjang perjalanan, pikiran saya terus berkecamuk. Satu hal yg pasti saya bersyukur karena Allah begitu baik dengan saya. Yang kedua, begitu banyak orang disekitar kita yang berada dalam kondisi kekurangan, atau malah kelaparan? Dan bagaimana respon kita terhadap itu?

Saya berpikir mungkin uang yg saya kasih itu hanya cukup untuk beberapa kali makan saja. Lalu setelah uang itu habis bagaimana? Kenapa tidak saya tambahkan dengan beberapa lembar lagi supaya si bapak itu katakanlah bisa membeli beberapa slop rokok, makanan kecil, permen, tissue untuk modal sebagai pedagang asongan. Ooh, kenapa ga kepikiran ya? Shoot!

Lalu, saya pun menangis di sepanjang perjalanan itu.  Saya berikrar, ya Allah jika saya ditakdirkan menjadi seseorang yang mempunyai kelebihan harta, jadikanlah saya orang yang bermanfaat bagi orang lain. Amiin

Bintaro 15/11/2010

 

 

7 thoughts on “Berilah kail bukan ikannya”

  1. agus says:
    November 16, 2010 at 2:01 pm

    Amiiinnnn ….. Setuju kawan sama judulnya.

    Reply
  2. Adi Arifin says:
    November 16, 2010 at 2:18 pm

    Tapi sampeyan kelaparan kayaknya Bos. Buktinya sate seporsi abis hanya dalam 5 menit. Hehehehe.

    Reply
  3. indrakurniadi says:
    November 22, 2010 at 3:35 pm

    @Agus: siip bro
    @Mas Adi: hehehe, bukan laper lagi mas, tapi starving hehe

    Reply
  4. karila says:
    December 6, 2010 at 2:20 pm

    I like it…. 😀
    see you soon in Surabaya 🙂

    Reply
  5. neta Afnie says:
    December 27, 2010 at 12:45 pm

    Amiin… coba kaka jadi anggota Parlemen, MPR gt ke,, rakyat Indonesia mungkin banyak yg terbantu yach… ^_^

    Btw, I proud of you.. you’re so inspiring…

    Reply
  6. remi R says:
    March 11, 2011 at 2:08 pm

    neta, kalo Aang jadi anggota MPR ntar lupa lagi sama ane hehehehe, nice indra..!!

    Reply
  7. Bella taruna says:
    March 13, 2011 at 9:52 am

    Aang emang hebat banget! Salut teteh sama aang! Mau pokonya teteh udah besar sukses kaya aang! 😀

    Reply

Leave a Reply to Adi Arifin Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

  • All About Foot Ball
  • Business
  • Family
  • Friendship
  • Jalan – Jalan
  • Organisasi
  • Personal Life
  • Resensi
  • Serba – Serbi
  • Thoughts
  • Uncategorized

Corporate Website

  • Phitagoras Training & Consulting
  • Website Phitagoras
© 2025 Indra Kurniadi | Powered by Superbs Personal Blog theme