Pernah nonton film Anger Management yang dibintangi oleh Jack Nicholson + Adam Sandler? Film ini menggambarkan terapi untuk “menyembuhkan” sifat seseorang yang temperamental + pemarah. Well, sadly i was kind a man like that. Gw adalah orang yang sangat temperamental, pemarah dan mudah emosi, tapi itu dulu. Mungkin banyak orang yang ngga akan percaya, mengingat tampang gw yang imut2 dan terkesan kalem ini, he3x. But, that’s true.
Well, i want to tell you bahwa sifat seperti itu sangat merugikan baik buat diri kita sendiri maupun orang lain. Gw pengen share satu hal yang bisa merubah gw yang sangat temperamental itu menjadi lebih tenang dalam menghadapi situasi apapun. One day, ketika hanya tinggal gw sendiri yang tinggal di rumah (selain orang tua ) karena kedua adik gw kost di luar kota. Gw ngebantuin nyokap gw beres2 kamar adik gw, dan secara ngga sengaja gw membaca salah satu diary adik bungsu gw. Dan halaman pertama yang ngga sengaja kebuka itu ternyata berisi curhatan adik gw yang iri melihat temannya punya kakak laki2 yang baik, ngga seperti gw yang disebutnya kakak yang ngga perhatian sama adenya, dan temperamental. Gosh! Gw sangat shock. I was very sad and regret. Dan believe it or not, sejak itu gw bertekad untuk menjadi kakak laki2 yang bertanggung jawab dan mengasihi keluarga. Dan that’s me now 🙂
Ada satu cerita yang menginspirasi gw tentang ini, alkisah ada satu anak lelaki yang sangat pemarah. Ayahnya kemudian meminta anaknya itu untuk memaku dinding pagar rumah mereka setiap kali anak itu marah. Sampai akhirnya si anak itu mempunyai cara untuk menahan amarahnya. Kemudian Ayahnya meminta anaknya itu untuk mencabut semua paku itu. Terlihat kalo dinding itu sudah ngga utuh lagi, penuh lubang. Ayahnya bilang “Nak, ketika kamu marah secara sadar maupun ngga sadar kamu telah melukai perasaan orang lain. Walaupun meminta maaf, luka itu akan tetap ada sama seperti lubang yang tersisa ketika paku itu kamu cabut”
Tips gw ketika gw menghadapi satu kondisi mungkin bisa membuat gw marah adalah tetap tenang dan tarik napas yang dalam. Dan sebisa mungkin untuk tidak mengambil keputusan ketika kita sedang marah karena bisa berakibat fatal. Biarkan kepala dingin dulu baru kita bisa mengambil keputusan.
Hm, menjadi orang yang tidak pemarah itu membuat hati kita selalu merasa damai. Trust me !
hm.. anger…
menurut sayah, ada waktunya kita boleh marah.. believe me.. setelah itu rasanya sedikit lega
siiip…
tarik napas… biar tenang…
kalo gak tahan banget… ngumpet aja, biiar kalo marah gak ada yang kena marah, padahal gak salah apa2…
hehe…
ngumpet aja biar gak ada yang kena semprot…