Lama mereka tidak bertemu, sampai suatu ketika Francis mengirimkan satu email ke para sahabatnya itu dan mengabarkan dia akan segera menikah dengan seorang gadis Spanyol, Inez dan mengundang mereka untuk datang ke pernikahannya di Barcelona. Sejak itu dari berbagai penjuru; Farah di Budapest, Jusuf dari Abidjan, dan Retno di Kopenhagen yang sedang bersiap travelling keliling Eropa; bertekad untuk ke Barcelona dengan misinya masing – masing. Farah yang ingin menyatakan cintanya pada Francis dan mencoba sebisa mungkin menggagalkan pernikahan dia, Jusuf yang mencoba mencegah Farah berbuat itu sekaligus mencoba menyatakan cintanya pada Farah dan Retno yang ingin membuktikan pernyataan Francis yang masih menyimpan cinta untuk dirinya.
Ending cerita, akhirnya Francis membatalkan pernikahan dia dengan Inez dan berharap dia bisa mendapatkan cinta Retno. Farah yang akhirnya menyadari cinta Francis begitu besar pada Retno dan akhirnya luluh setelah Jusuf menyatakan cinta kepadanya. Sedang Retno, masih teguh pada prinsip yang ga bisa menikah dengan Francis betapapun besarnya cinta dia kepadanya.
Ketika buku ini selesai gw baca, ada satu kesan mendalam yang gw tangkap yaitu: gw menjadi sangat terprovokasi untuk bisa merasakan pengalaman menjadi seorang traveller – backpacker. Bisa merasakan keindahan belahan dunia lain beserta budayanya seperti yang diceritakan buku ini; dari mulai Budapest, Vietnam, Cape Town, Nairobi, Abidjan, Copenhagen, Kansas, Georgia, Amman, Miami, Vienna, Paris sampai Barcelona. Dan satu lagi, teringat lagi kisah gw bersama Vie yang walau sebesar apapun cinta kami, tapi satu perbedaan ternyata meluruhkan semuanya. Kami ngga bisa menikah karena Tuhan kami berbeda *sigh*
Singkatnya, It’s a must read book!
makasih untuk reviewnya ya 🙂