Well, gw sering discuss ini dengan beberapa teman wanita gw dan pasangan gw. Dari discuss itu gw bisa menarik kesimpulan bahwa menjadi matrealistis itu adalah hal yang mendasar bagi manusia. Bahwa setiap orang pasti menginginkan kehidupan yang “aman”, terutama dari sisi finansial. Ngga asyik juga kalo ngejalanin hidup yang penuh duka dan derita, trus makan sepiring berdua (bukan yang versi sok romantis), aduh ngga banget deh dan udah ngga jamannya kalee.
So, gw bisa sangat memahami kalo wanita itu matre, asal “matre potensial” yaitu ketika dia tau bahwa laki – laki yang menjadi pilihannya mempunyai potensi, dan motivasi yang luar biasa untuk menjadi sukses dari hasil sendiri (bukan dari hasil orang lain) dan jika wanita itu juga berkontribusi terhadap kesuksesan pasangannya tentu akan menjadi sesuatu yang indah bukan? I believe, behind every great man there’s a great woman.
Buat gw, ketika ada seorang wanita yang mau mempercayakan sisa hidupnya untuk menikah bersama gw, saat itu juga gw akan mengerahkan segala potensi yang ada di tangan dan pikiran gw untuk mengupayakan kebahagiaan buatnya.
Got it?
Wah bener banget tuh ndra…
Enggak semua wanita menomorsatukan materi. Yang penting si pria nya ini punya motivasi tinggi serta semangat tinggi (walopun mungkin masih kembang kempis keuangannya) untuk menghidupi keluarga BY HIS OWN HAND.. (tapi bukan berarti dia selfish lho)
Itulah yang rata-rata disukai oleh wanita.. So, untuk apa terlalu mengagung-agungkan mobil atw rumah bokapnya. Mending pake motor walopun kepanasan tapi tetep punya sendiri. Tapi juga wanita enggak sepenuhnya ‘nrimo’ bener-bener nrimo. Sekiranya untuk kebaikan bersama pasti si wanita akan berusaha membantu pria yang dicintainya. Sesulit apapun.
(Got it?) Hehehe..entar kalo dah merit juga pasti tau lah…
Salam ya buwat calon Nyonya Indra Kurniadi..
Yup…saya setuju sama Mbak Shinta. Wanita tuh akan menghargai pria yang selalu berusaha keras dan punya kemauan tinggi. Ga harus dilihat pribadinya (cat: mobil pribadi,rumah pribadi,dll) he..he… Nah kalau yang dilihat jenis yang seperti ini mungkin baru bisa dibilang “cewe matre”.
Btw….Indra lihat wejangan dari Mbak Shinta yang sudah punya suami,meski naik motor, biar kepanasan asal hasil usaha sendiri,itu sudah suangaat membahagiakan.