Skip to content

Indra Kurniadi

Buah Pikiran,Perjalanan Hidup dan Perjuangan Menggapai Masa Depan

Menu
  • #2 (no title)
  • #1304 (no title)
  • 101 things to do before I die
Menu
Posted on December 23, 2007April 8, 2010 by indrakurniadi
Minggu ini adalah minggu yang berat buatku, hari senin sampai rabu malam aku di makassar. Dari makassar baru bisa terbang jam 10.30 malam karena cuaca yang sangat buruk. Sampai rumah sudah jam 2 pagi, karena sulit sekali cari taxy Blue Bird di jam – jam itu. Selain blue bird rasanya kurang safe buat aku selain supirnya matok harga gila – gilaan. Masa Bandara – serpong aja minta 200 ribu, padahal biasanya ga sampe 100 ribu. Paginya karena bangunnya telat shalat Iedul Adha akhirnya malah terlewat karena saking capeknya. Terlebih sorenya aku musti berangkat ke semarang untuk dinas selama 4 hari. Aku naik pesawat Garuda jam 17.10, tapi sempat delay 30 menit. Cuaca di udara sangat buruk, terasa sekali goncangan dimana – mana.

Di Semarang selama 2 hari berturut – turut kami memberikan training + Audit 5 S ke client kami, sebuah perusahaan furniture International yang berlokasi di kawasan Industri Terboyo. Hari ini adalah hari terakhir kami memberikan training dan karenanya harus dirayakan, he3x. Well, aku ini memang hobby banget jalan – jalan, so setiap perjalanan dinas aku keluar kota pasti aku coba sempatkan untuk at least keliling kota, cari makanan khas kota itu sambil beli oleh – oleh. Abis dari tempat client kami itu, kami bertiga makan malam di Pecel Mbo Sador. Well, it’s higly recommended deh. Makan enak dan murah meriah. Bayangkan malam itu kami bertiga cuma menghabiskan uang 35 ribu perak saja untuk makan pecel lengkap ditambah peyek, empat, sate usus ditambah es jeruk. Padahal kalo aku liat, yang dateng makan di tenda pecel Mbo Sador itu rata – rata orang berduit. Poko’e puas deh makan disitu. Oia, malam pertama kami di Semarang kami makan sate ayam sambil lesehan di jl. Gajah Mada.

Abis makan malam, aku langsung check in di Hotel Horison, hotel yang cukup stragetis karena berada di Simpang Lima Semarang yang adalah land marknya Kota Semarang. Dua malam sebelumnya aku nginap di Seratta, di daerah Semarang Atas. Hotelnya sih enak, tapi jauh kemana – mana bow. So, aku minta ke client untuk bisa pindah hotel. Setelah pak Rudi beserta istri pergi ke Bandara untuk pulang ke Jakarta, aku langsung jalan – jalan mengitari simpang lima ini. Well, simpang lima di malem minggu udah kaya lautan manusia saking ramainya. Disana campur aduk para pedagang berbagai barang, para pengunjung, penjual makanan, sampai penyewaan mobil – mobilan untuk dinaiki anak – anak. Menurutku sih nothing special ya, simpang lima sama seperti alun – alun di kota lain yang juga selalu ramai di malam liburan. Yang unik menurutku cuma tempat makan lesehan di banyak tempat di sekitar simpang lima. Kalo dulu sih katanya ada tenda – tenda teh poci yang konon dilayani oleh cewe manis semarang yang siap memberikan service “extra” namun kemarin aku ga nemuin itu, ga tau udah dibubarin, dipindah tempatnya atau aku yang ga nemu, he3x niat banget ya.

Abis cape ngelilingin simpang lima, aku jalan – jalan ke mal ciputra sebentar trus balik ke hotel lagi buat istirahat ngumpulin tenaga buat cari oleh – oleh besok.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

  • All About Foot Ball
  • Business
  • Family
  • Friendship
  • Jalan – Jalan
  • Organisasi
  • Personal Life
  • Resensi
  • Serba – Serbi
  • Thoughts
  • Uncategorized

Corporate Website

  • Phitagoras Training & Consulting
  • Website Phitagoras
© 2025 Indra Kurniadi | Powered by Superbs Personal Blog theme