Skip to content

Indra Kurniadi

Buah Pikiran,Perjalanan Hidup dan Perjuangan Menggapai Masa Depan

Menu
  • #2 (no title)
  • #1304 (no title)
  • 101 things to do before I die
Menu
Posted on December 4, 2007October 9, 2008 by indrakurniadi
If woman is a sexy creature, so lesbianism is double sexy!

So What’s your opinion about lesbianism?

Well, salah satu jawaban tentang itu bisa dilihat di film ini, “Kissing Jessica Stein “ versi DVD yang baru aku beli hari minggu kemarin. Film ini menceritakan dua alasan yang berbeda kenapa sepasang wanita akhirnya memilih untuk menjadi lesbian.

Jessica Stein (Jennifer Westfeldt), twenty something woman, adalah seorang wanita karir yang sukses dan hidup di kota megapolitan New York. Tapi walau begitu dia masih memegang tradisi yang kuat sebagai seorang Yahudi yang taat dan konservatif. Jessica beberapa kali mengalami kegagalan dalam usahanya mencari pasangan hidupnya. Berkali – kali kencan yang dilakukannya bersama beberapa pria selalu gagal karena mereka tidak memenuhi ekspektasinya terhadap seorang pasangan hidup.

Suatu saat dia bertemu dengan Helen (Heather Juergensen), thirty something, seorang art gallerist. Helen digambarkan seorang yang mempunyai libido berlebih dan selalu bergairah. Dia mempunyai hubungan dengan beberapa pria sekaligus, untuk bersenang – senang dan sex. Hubungan mereka berdua semakin lama semakin klik, karena banyak hal yang diinginkan dari seorang pasangan ideal ada di diri Helen. Bahkan akhirnya hubungan mereka meningkat menjadi lebih intim dan ada sex didalamnya. Terlihat, Jessica memilih untuk menjadi lesbian karena dia membutuhkan seseorang untuk bisa mendampingi dia sebagai pasangan dan dia tidak mendapatkan itu dari seorang pria, sedangkan Helen memilih menjadi Lesbian untuk mendapatkan variasi lain dalam kehidupan sexnya.

Pada awalnya Jessica menutupi hubungan mereka, karena dia berasal dari keluarga yahudi yang taat dan konservatif. Tapi akhirnya Ibunya dapat mencium hubungan mereka itu dan surprisingly dia merestui Helen untuk masuk sebagai anggota keluarga mereka. Dan sejak itu lah Jessica dan Helen menjadi lebih terbuka dengan hubungan mereka. Bahkan akhirnya mereka memutuskan untuk tinggal bersama. Walau hubungan mereka terlihat baik dalam segala hal, tapi kehidupan sex mereka tidak bergairah. Jessica masih belum sepenuhnya menikmati hubungan mereka, sedangkan Helen membutuhkan keintiman lebih.

Akhirnya hubungan itu harus berakhir ketika Helen memutuskan untuk mengakhirinya. Jessica sempat patah hati tapi akhirnya dia menyadari jika sebenarnya dia mencintai Helen as a friend and not a lover. Dan setelah hubungan mereka berakhirpun, mereka tetap bisa berteman baik.

Hm, film yang ringan walau pada awalnya berjalan begitu lambat. Namun film ini bisa memberikan kita pandangan lain tentang homosexual dan lesbianism.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Categories

  • All About Foot Ball
  • Business
  • Family
  • Friendship
  • Jalan – Jalan
  • Organisasi
  • Personal Life
  • Resensi
  • Serba – Serbi
  • Thoughts
  • Uncategorized

Corporate Website

  • Phitagoras Training & Consulting
  • Website Phitagoras
© 2025 Indra Kurniadi | Powered by Superbs Personal Blog theme