Barusan gw baru aja ketemu sama senior gw dikampus yang sejak beberapa bulan yang lalu minta waktu untuk ketemuan sama gw. Karena gwnya ngga bisa – bisa, atau kadang juga ngeles sih, tapi akhirnya okey gw memutuskan untuk ketemuan sama dia.
Sambil makan malem dan ngobrol ngalor ngidul di hokben Binplaz, akhirnya dia nawarin gw untuk join di salah satu asuransi. Setelah diterangin detail sama dia, hm gw tertarik juga. Yah, lebih tepatnya gw tertarik untuk join karena salahsatunya adalah gw kagum sama kegigihan dia dalam mencari klien. Bayangkan dia kerja di Kawarang kebetulan kena shift malem, dari pagi sampai siang dia presentasi ke calon klien di daerah Thamrin trus malemnya baru ketemu gw sebelum akhirnya dia balik ke pabrik tempat dia kerja di Karawang. Jangan dibayangin dia bawa kendaraan pribadi ya, dia naik umum bo! Salut lah..
Trus ada juga seseorang dari sebuah perusahaan yang bergerak di index saham yang sejak berbulan – bulan yang lalu selalu minta waktu gw untuk ketemuan. Karena salut dan kagum sama kegigihan dia, akhirnya gw mau juga meluangkan waktu untuk bertemu dia dan managernya di Plangi. Walau akhirnya gw ngga bisa gabung di index saham, at least ada yang gw pelajari dari dia. Ulet dan gigih dalam mengejar impian yang ingin dia capai.
Well, begitu pula dengan teman – teman gw yang sekarang bergerak di bisnis MLM atau direct selling. Dulu, gw pernah join di salah satu MLM karena gw terinspirasi sama buku “Business School” nya Robert T Kiyosaki. Walau sempat bergabung beberapa bulan saja, banyak hal yang gw pelajari dari situ. Dari mulai cara mencari klien, belajar tahan malu atau ditolak prospek, belajar jenjang pembelajaran di “sekolah bisnis” ala Robert T Kiyosaki, belajar menulis buku impian, belajar membangun network dll. Hm, gw memutuskan untuk ngga nerusin karena gw ngerasa “kurang nyaman” di bisnis ini.
So ? Salut lah buat mereka. Semoga kita bisa bertemu di puncak kesuksesan ya, walau dengan jalan yang berbeda, amin