Malam itu, sepulang mama dan papap dari Rumah Sakit Fatmawati untuk check sakit yang sedang mama rasakan, mama mengumpulkan kami bertiga anak – anaknya. Aku masih ingat banget ketika dengan suara parau menahan tangis mama memberitahu kami bertiga kalo mama mengidap breast cancer stadium III. Ternyata sakit yang selama ini mama rasakan itu adalah akibat dari cancer keparat itu. Dengan suara parau menahan tangis, mama meminta kami semua tabah dalam menghadapi cobaan ini. Mama butuh support dari kami semua supaya mama bisa tenang dalam menghadapi rangkaian pengobatan yang harus dia jalani.
Ngga lama setelah itu, Mama & Papap mengurus semua berkas – berkas yang dibutuhkan supaya mama bisa mendapatkan pertolongan segera dengan memanfaatkan fasilitas ASKES papap yang seorang PNS. Thanks God kalo sakit mama itu bisa terdeteksi lebih dini. Karena kalo sudah memasuki stadium IV, biasanya sudah tidak bisa tertolong lagi.
Hari itu, ketika mama akhirnya harus dioperasi, aku masih ingat sekali ketika itu karena kami semua begitu tegang selama mama menjalani operasi. Waktu terasa begitu lambat. Kami semua berdoa dalam sunyi memohon supaya wanita yang mulia ini diberikan kekuatan supaya bisa melewati operasi ini dengan selamat. Memohon kepada Allah supaya mama bisa diberi kesempatan untuk mendampingi papap selama mungkin dan bisa melihat kami, anak – anaknya, beranjak dewasa dan memberikan kebanggaan bagi mereka.
Tidak lama setelah operasi selesai, terlihat para suster membawa tubuh mama yang dibalut dengan kain putih keluar dari ruang operasi untuk kembali ke ruangan tempat mama dirawat. Aku masih ingat sekali secara detail saat itu. I was so shocked and for the first time in my adult life i cried. Ada perasaan sedih yang amat sangat ketika melihat kondisi wanita yang paling aku cintai di dunia ini. Jika memang dimungkinkan, ingin rasanya aku menukar tempat mama waktu itu dengan tubuhku supaya mama tidak usah melewati penderitaan itu.
Syukur Alhamdulillah satu fase dari proses penyembuhan mama telah berhasil dilewati. Tapi mama tetap harus menyiapkan mental & fisiknya untuk menghadapi fase selanjutnya. Fase yang sangat berat, yaitu kemotheraphy. Yaitu suatu proses penyembuhan penyakit kanker untuk membunuh sisa – sisa sel kanker yang munkin masih ada dalam tubuh. Intensitas kemotheraphy itu dilakukan sesuai rekomendasi dokter dan dijalani dalam 6 – 12 kali theraphy. Aku ingat sekali saat itu, karena akulah yang waktu itu mengantar mama untuk menjalani proses kemotheraphy di Rumah Sakit Pertamina Pusat. Karena kami tidak mempunyai mobil, kami berangkat pulang – pergi dengan memakai taxy bahkan beberapa kali menggunakan angkot dan mama tabah sekali. Well, karena obat dan proses penyembuhan penyakit kanker ini membutuhkan biaya yang sangat besar mungkin akhirnya papap harus menghemat pengeluaran keluarga kami supaya mama bisa terus menjalani proses penyembuhannya.
Dampak dari kemotheraphy itu sangat terlihat pada mama, tubuh mama yang mungil itu menjadi sangat kurus ditambah kerontokan rambut akibat radiasi & panas dari kemotherapy tsb. Masa – masa itu adalah masa yang paling berat bagi keluarga kami. Sakitnya mama yang terjadi ngga lama setelah kesembuhan papap dari penyakit stroke. Ditambah aku yang baru masuk kuliah, de Irma yang kelas III SMA dan de Irna yang baru SMP kelas III yang tentu juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Syukur alhamdulillah kami tetap bisa kuliah dan sekolah ditengah – tengah kondisi keuangan keluarga kami yang terfokus pada proses penyembuhan mama yang membutuhkan biaya yang sangat besar.
Setelah proses kemotheraphy itu selesai, alhamdulillah mama dinyatakan sembuh dari penyakit kanker itu. Sesuatu yang sangat kami syukuri. Dengan konsisten untuk terus menjalani proses pengobatan ditambah support & motivasi yang diberikan oleh orang – orang terdekat, penyakit kanker bisa disembuhkan.
So, buat pembaca blogku yang berjenis kelamin wanita, waspadalah terhadap penyakit yang mematikan ini. Hindari stress dan makanan yang tidak sehat. Jika ada anggota keluarga kita yang pernah menderita kanker, kita harus lebih waspada lagi.
Yuk kita dukung kampanye pencegahan penyakit kanker itu dengan terus menerus memberikan pencerahan kepada siapapun orang yang kita kenal untuk selalu waspada terhadap penyakit kanker. Semoga kita semua senantiasa terlindung dari berbagai penyakit, amin.
Alhamdulillah, ikut senang Mamamu sembuh Ndra :), aku punya temen ibunya kanker payudara n ga selamat 🙁 mungkin baru diketahui setelah stadium IV ya.
Ikut senang mendengar mama mas idra sembuh
http://our-medical-center.blogspot.com/2007/12/breast-cancer.html