Selingkuh adalah satu kata yang menunjukkan pengkhianatan terhadap komitmen kebersamaan sepasang anak manusia. Satu kata yang sebisa mungkin harus dihindari oleh siapapun yang mengaku setia terhadap pasangannya. Well, selingkuh menurutku adalah pilihan! Salah besar ketika orang mengaku khilaf ketika dengan sadar dia telah berselingkuh. Abis ngerasain enaknya selingkuh, baru deh pas ketauan pasangan “resminya” ngakunya khilaf, how come? Nah dalam perjalanan romantika kehidupan aku bersama para wanita yang beruntung itu (pacar2ku, red) ada waktu dimana aku bersinggungan dengan kata itu. Yah aku pernah diselingkuhi dan menyelingkuhi!This is my confession anyway..
Aku diselingkuhi ketika aku hampir memutuskan dan meyakini dia adalah wanita yang akan aku jadikan istriku kelak. Tapi Tuhan punya rencana lain, someday ketika aku ingin membanggakan dia di acara reuni SMA ku ternyata she’s cheating with my own buddy, can u imagine? Aku dikhianati oleh dua orang terdekat aku waktu itu, pacar dan teman baik. Tuhan memang baik, ketika aku “hampir” proposing her to be my wife, God clearly show me that she’s not the one! Awalnya aku sempat hancur dan deep broken heart, but in the end aku menyadari peristiwa itu memberikan banyak hikmah kepadaku. Yah, ketika kita memilih untuk menyelingkuhi seseorang kita akan tergoda untuk mengorbankan hubungan bahkan dengan teman baik kita sendiri. Go to hell with those! You know what, mantan sahabatku & mantan pacarku itu akhirnya menikah juga, satu hal yang membuatku yakin bahwa ini memang sudah menjadi jalan Tuhan.
Peristiwa itu sangat traumatic buatku karenanya aku bersumpah untuk tidak akan pernah tergoda untuk mengkhianati komitmen dengan pasangan, karena aku tau itu akan sangat menyakitkan. Kenyataannya? Hm, itu lah yang membuatku berpikir selingkuh itu adalah pilihan. Aku pernah berada di posisi dimana aku menyelingkuhi seseorang yang sudah mempunyai seseorang dihatinya, how come? Yah, abis gimana dia cantik sih, he3x Kesempatan pertama adalah karena aku ga pernah tau kalo dia sudah punya pacar, damn! Jelas – jelas aku sudah menunjukkan kalo aku suka dan pedekate ke dia, dan anehnya dia nanggepin juga, sialan juga tuh cewe! Ada juga ya cewe yang punya bakat sebagai buaya darat. Bayangkan selama kami jalan bareng, dia ga pernah menunjukkan tanda – tanda kalo dia sedang “in relationship with somebody” . Pandai banget dia menutupi semuanya. Sampai suatu saat aku mendapatkan informasi yang valid dari temanku kalo dia itu sudah punya pasangan. Dan ketika aku konfirmasikan ke dia, dia mengakui itu dan parahnya lagi dia bilang mau mutusin pacarnya itu demi aku. Hm, satu hal yang semakin membuat aku tidak simpatik dan akhirnya memilih untuk tidak meneruskan hubungan kami itu.
Kesempatan yang kedua adalah ketika someday aku bertemu seseorang yang sangat special menurutku. Awalnya hubungan kami hanya sebatas teman dan memang dia sudah mempunyai “seseorang” di kota lain. Sampai suatu saat kami saling confess kalo diantara kami berdua ternyata ada perasaan yang lebih dari sebatas teman. Sejak itu, kami berkomitmen untuk menjaga hubungan kami untuk tidak melewati “batas” kalo we’re just friend! Tapi semakin kami intens bertemu, berkomunikasi ditambah dengan kenyataan kalo kami saling menyukai dan mengagumi satu sama lain, akhirnya “pertahanan” yang kami bangun selama itu jebol. Hubungan sebatas teman tadi berubah jadi hubungan yang lebih dari sekedar teman. Kami melakukan hal – hal yang biasa dilakukan oleh pasangan yang sedang berpacaran. Sesuatu hal yang sampai sekarang ga bisa aku mengerti, kenapa aku bisa ada di posisi itu. Apakah karena pesonanya yang sedemikian kuat sehingga aku bisa melanggar sumpahku sendiri atau karena memang kesempatan buat kami berdua untuk itu begitu besar? Hubungan kami akhirnya berakhir ketika suatu saat kami seolah “tersadarkan” untuk menghentikan hubungan kami itu. Dan kembali kepada komitmen awal kami sebagai teman dan sahabat, walau jujur itu cukup menyakitkan lah.
Pengalaman2 tadi membuat aku tersadar bahwa selingkuh itu bisa terjadi jika ada kesempatan (dah kaya bang Napi belom?) even buat orang yang mengaku setia pada pasangan. Well, manusiawi memang jika tertarik dengan seseorang yang lebih pintar, lebih cantik atau ada kelebihan lain yang ga ada di pasangan kita sekarang. Tapi sekali lagi no body’s perfect, komitment pada pasangan harusnya tetap bisa kita maintain. Caranya? Ask your self, is she great enough to be yours?
So, masih percaya kalo selingkuh itu karena khilaf? Get real!
Dear, K’indra…
Have you ever think to make a book of your whole writing…?? So, I can read anytime I want and not have to open my pc… Thank u…