Salah satu motivasi terbesar saya untuk menjadi seorang entrepreneur adalah bagaimana saya bisa memberikan kehidupan yang layak bagi keluarga saya dan orang – orang yang saya cintai selain memberikan manfaat bagi orang lain. Well, orang tua saya adalah salah satu faktor terbesar dalam perjalanan kesuksesan saya. Walau pada awalnya orangtua kurang mendukung pilihan saya untuk menjadi seorang entrepreneur dengan alasan yang bisa saya pahami, namun sekarang ketika perjalanan menuju kesuksesan itu semakin terang benderang arahnya, orang tua saya adalah salah satu supporter terbesar saya untuk mencapai itu. Hm, setiap saya merasa lemah dan nyaris putus asa, dukungan merekalah yang selalu membuat saya kembali bersemangat dalam upaya saya mencapai kesuksesan. Dan setiap saya mengabarkan setiap kemajuan yang saya dapat dalam bisnis saya ini, mereka selalu mendoakan dan ikut bersyukur kepada Allah.
Ada satu kejadian yang membuat saya semakin meyakini bahwa doa orang tua, terutama Ibu itu adalah makbul dan dahsyat. Well, sejak februari lalu kami ada satu kesempatan project besar di salah satu Oil and Gas Company di Kalimantan. Project dengan nilai terbesar yang pernah kami dapat selama ini. Hampir dua bulan negoisasi berlangsung dan rasanya sulit untuk bisa menggoalkan project ini. Beberapa hari sebelumnya, tidak seperti biasanya Ibu saya telp saya untuk meminta uang kesaya untuk berobat katanya. Tidak seperti biasanya karena Alhamdulillah setiap bulan saya tidak lupa menyisihkan uang saya untuk mereka. Dan tidak lama setelah saya mengabari bahwa saya sudah mentransfer uang itu, Ibu saya sambil menangis mendoakan supaya uang yang sudah saya transfer tersebut diganti berlipat2 oleh Allah. Masya Allah, padahal uang itu tidak seberapa dan bukankah sudah kewajiban seorang anak untuk berbakti kepada Ibunya? Dan bukankah sebagai seorang anak, apapun harus dia lakukan untuk memastikan orang tuanya selalu dalam keadaan sehat.
Dua hari kemudian, saya mendapat kepastian project besar di salah satu Oil and Gas company di Kalimantan itu goal, dan nilainya lebih dari beratus kali lipat dari uang yang saya transfer kepada orang tua saya itu. Alhamdulillah, Allah memang Maha Besar.
Mom – Papap, terimakasih. I love you both! Ngga sabar untuk pulang besok, sun dan peluk dari ananda.
Aku juga salut ama ibu mas Indra, beliau betul-betul ibu yang baik… 🙂
Dijaga mas, kesehatan ibu dan bapak… (aku jadi ngerasa kangen banget ama mamaku…)
Semoga project-project yang akan datang semakin sukses sehingga kita bisa membahagiakan orang-orang yang kita sayangi…
Tolong sampaikan salamku untuk ibu 🙂
Rila: Amiin, semoga impian kita membuat perusahaan ini bermanfaat bagi orang lain dan dengan itu pula impian kita untuk membahagiakan orang2 yang kita cintai bisa tercapai yaa..
Bisa dipinjem gak doa ibunya 😀
Tapi memang Nabi juga bilang untuk mengutamakan ibu.
Seringkali, sebelum goal project kita dihadapkan pada ujian kecil yang nggak nyambung sama sekali dengan apa yang jadi momok perjuangan. Doa, perjuangan, dan ujian adalah paket awal sebelum masuk ke project itu. Seorang entrepreneur dekat dengan hal-hal mulia, dekat dengan lingkungan, dan punya hati. Sekali lagi, ibunda Indra telah mengajarkan kita untuk realistis, ikhlas, dan tahu bersyukur. Salam utk mami….. salam petualangan utk Indra…..
sukses ya. buat Indra, buat Rila dan semua teman2 di PGD. juga semua entrepreneur dimana saja berada. selain yg saya sebut tadi, smg juga bs sukses.
Barakallahu fikum, akhil karim. Semoga keberkahan terus melimpah.
Ana izin ngutip tulisan pengalaman antum ini ya, untuk buku saya tentang berbakti kepada orang tua, yg berjudul: Surga di Telapak Kaki Bunda.
Terima kasih. Jazakumullah khairal jaza’
@Abu Sayid: silahkan mas..