Well, gw begitu mengagumi sosok wanita ini, she’s so smart, shalilah dan gorjes. Suatu perpaduan yang bisa membuat banyak laki – laki jatuh cinta, termasuk gw. Dan sudah sejak lama gw mengagumi wanita ini, tapi hanya bisa sebatas itu karena dia sudah menjadi milik seorang teman gw. Ketika minggu lalu gw punya kesempatan untuk bertemu, ngobrol dan berdiskusi, ternyata dia tidaklah sesempurna yang gw pikirkan. Ga usah gw ceritakan dimana letak ketidaksempurnaan dia deh. Tapi hikmah yang gw dapet adalah, ketika elo jatuh cinta dan mengagumi satu sosok wanita yang menurut elo sempurna, segeralah alihkan perasaan emosional tadi menjadi lebih rasional. Lihatlah dia apa adanya, tidak mengagumi secara membabi buta. Karena ketika ada hal yang membuat kesempurnaan itu turun, kita tidak akan pernah merasa kecewa.
Anyway, sis makasih ya sudah mengajarkan gw bahwa kesempurnaan itu tidak pernah eksis dalam tubuh seorang makhluk bernama manusia. Bahwa manusia yang mendekati kriteria sempurnapun bisa terlihat begitu semenjana. Yah, seperti misalnya ada wanita yang cantik luar biasa, pintar dan shalihah tapi menjadi “jatuh” derajat kesempurnaannya karena dia punya bau badan yang ngga sedap. Atau malah bau kaki? Ya ampyun hari gini bau kaki?
Kata pak ustadz Sanusi, kesempurnaan itu hanya milik Tuhan. Say, Subhanallah..
Manusia itu sempurna secara ruhaniah ndra…not physically ;)…hopeyoucanseethattoo hohoho..