Kami memulai bisnis kami ini dengan nyaris tanpa modal pada tahun 2003, ketika gw baru aja lulus kuliah. Waktu itu 3 orang partner gw merintis di Surabaya dan gw sendiri merintis di Jakarta. Modal gw waktu itu cuma satu PC pribadi, kartu nama dan cap perusahaan. Masih ngantor di rumah dinas bokap. Fax masih numpang di wartel. Telp masih pake flexy yang sinyalnya sering banget meo karena baru keluar. Pokoknya begitulah kondisi di awal – awal kami merintis usaha. Memprihatinkan pokoknya mah.
Udah gitu belum lagi perusahaan kami stabil, satu partner gw mundur karena memilih jalan sendiri untuk merintis karir di Jakarta. Walau perusahaan kami sudah berhasil mendapatkan kepercayaan berbagai klien tapi tetap aja jalannya tersendat – sendat. Oia pada tahun 2005 ada tambahan owner baru tapi sayangnya kontribusi dia sangat minim bagi perusahaan. Kondisi yang hidup segan mati ngga boleh itu terus berlanjut selama 3 tahunan. Dan itu juga yang membuat kami berempat frustasi dan melahirkan konflik2 internal di dalam. Puncaknya di awal 2007 kami mengadakan RUPS Luar biasa untuk memutuskan apakah perusahaan ini mau dibuat pailit, dibubarkan atau dijual karena kami sudah nyaris frustasi dengan kondisi yang ada. Akhirnya 2 orang partner gw mundur karena ketidakcocokan sehingga owner perusahaan kami tinggal 2 orang saja. Gw tetap berjuang di Jakarta dan Partner gw di Surabaya. Kami coba mulai lagi dengan kondisi perusahaan yang minus, ngga ada pemasukan dan hutang.
Well, waktu itu gw sempat frustasi. Dan berniat untuk mundur juga. Apalagi ketika orang tua gw juga sempat menyarankan gw untuk mencari pekerjaan yang lebih terjamin. Wah masa – masa itu adalah masa terberat gw. Ngga ada pemasukan, tapi gw harus tetap berusaha bagaimana roda perusahaan bisa berjalan dan karyawan gw tetap bisa mendapatkan gaji. Sempat gw ngga tahan dan mengirimkan lamaran pekerjaan ke beberapa perusahaan. Sempat dilemma juga awalnya. Aga aneh karena lama banget gw ga pernah kirim lamaran kerja. Dan aneh juga karena gw bingung kalo musti menjelaskan pengalaman kerja gw. Ngga lucu juga rasanya ketika gw menyebutkan posisi terakhir sebagai Managing Director. Direktur ko hunting lowongan kerja.
Dan, harapan mulai timbul lagi awal 2007 ketika ada satu orang yang membeli 1/3 saham perusahaan kami. She’s like sent from heaven lah. Gimana ngga, waktu itu kas perusahaan minus, udah gitu berhutang pula. Tapi dia tetap optimis sama masa depan perusahaan kami. Kami berjuang lagi dari O, sedikit – demi sedikit ada kemajuan sampai akhirnya kami bisa menemukan momentum kembali. Titik baliknya ketika di bulan September 2007 kami berpartner dengan salah satu lembaga di Singapore dan honestly itu mengangkat citra perusahaan kami banget.
Menggapai kesuksesan adalah perjalanan panjang yang ngga bisa diraih dalam waktu singkat. Pastinya akan ada banyak hal yang merintangi kita dalam perjalanan itu. Dan buat gw semua hal itu malah menambah keyakinan gw dan membuat gw tambah kuat. Orang bijak bilang pelaut yang ulung ngga akan pernah lahir dari laut yang tenang. So gw ngga akan pernah menyerah menggapai impian gw, demi masa depan gw, demi memberikan kebanggaan bagi keluarga gw, demi para karyawan gw dan partner2 gw, Insya Allah.
Kalo kata Andrie Wongso, Success is my right! Dan ngga ada satu pun yang bisa menghalangi gw untuk mencapai itu.