Teman gw cerita ketika dia masih kuliah dia punya seorang dosen wanita yang killer, pelit nilai, judes banget sekali pisan dan kalo ngomong ketus2, dan stereotype buruk lainnya. Tapi anehnya dia menjadi sangat baik kalo berinteraksi dengan mahasiswa2 guanteng, hm secara waktu itu dia masih aja belum menikah di usia 40 tahunan yah.
Temen gw bilang, kemudian ada keajaiban setelah di semester berikutnya dosennya itu menikah. Guess what, perilaku dan tingkah lakunya berubah 180 derajat. Dia menjadi sangat ramah, lebih mudah tersenyum, ngga lagi pelit nilai (at least menjadi lebih mempunyai banyak pertimbangan sebelum memberikan nilai E), dan perubahan – perubahan lainnya. Temen gw bilangnya sih, Sex changed her life !
Well, ketika menikah dan menemukan pasangan hidup yang kita cintai. Serta having a great sex life dengannya, tentu ngga ada lagi alasan untuk ngga bahagia kan ? Konon katanya dengan sex yang indah, aman dan dilakukan bersama partner sah, akan banyak diproduksi hormon – hormon pemicu perasaan bahagia, is it? Ngga tau soalnya gw belum nikah, he3x