Dalam meeting morning pagi tadi salah seorang tim marketing di kantor gw kasih report tentang inquiry dari klien di lembaga pemerintahan. She said kalo mereka minta penawaran untuk 2 training sekaligus dan nilai projectnya lumayan besar. Namun, calon klien kami itu minta penawaran dengan nilai jauh dari nilai penawaran resmi kita, alias penawaran mark up. Dan nilai yang muncul 2 kali lipat dari penawaran resmi yang akan kami ajukan. Alasan mereka sih buat hotel, makan siang dll. Hm, masa iya untuk itu bisa menghabiskan uang puluhan juta? Dan yang kacaunya, mereka minta kami mengeluarkan invoice dengan nilai mark up tadi. Seakan2 itulah nilai penawaran resmi dari kami. Padahal kami bisa memberikan harga setengah dari itu.
Dalam meeting, i gave my words to never say yes to a case like this. Buat gw masalah suap – menyuap dan korupsi adalah satu hal yang menyalahi prinsip hidup gw. Mending ga usah diambil deh project kaya gitu karena berarti secara sadar gw ikut serta dalam mengkorupsi uang rakyat. Well, bukannya sok idealis atau sok suci atau cuma “takut” sama KPK. Gw percaya kalo uang haram itu akan meracuni darah dan hati kita. Sekali kita toleran terhadap hal ini, saat itu pula kita akan terlena. Padahal yang makan uang rezeki kita bukan hanya kita sendiri, ada keluarga dan orang – orang yang kita cintai. Apa kita tega memberi makan keluarga kita dari uang haram? Naudzubillah.
Semoga Allah selalu menguatkan hati gw untuk selalu teguh sama prinsip ini, amin.
Hmmm…
Ini pilihan yang sulit. Kenapa? Karena selama masih bekerja ikut dengan orang lain, sementara dari pihak management membolehkan praktik begini, repot juga kalau tetap idealis ya… Apalagi kalau nilai kontraknya mahal… Wah…
Tapi, saya sih belum pernah menghadapi kondisi yang demikian, karena pekerjaan saya tidak ada sangkut pautnya dengan begini-beginian alias negosiasi semacam ini…
Cuman, kalau ini kejadian sama saya, mungkin saya akan seperti kamu, Mas… Mending dapat uang halal yang sedikit daripada uang haram dalam jumlah besar tapi panjang banget urusannya.. 🙂
Salut ndra…happy to hear that u chose the right thing! lanjutkaaaaann heuheuheue…
Coba kalo semua DPR kita kaya gitu