Akhirnya menulis lagi, setelah sekian lama tenggelam dalam kesibukan 🙂
Well, kali ini sy mau menulis tentang entrepreneurship. Satu jalan hidup yang saya yakini sejak 9 tahun yang lalu. You know, beberapa tahun terakhir, entrepreneurship menjadi satu kata yang sexy. Banyak orang ingin berbondong – bondong menjadi seorang pengusaha. Semuanya tertarik pada hal ini: penghasilan tidak terbatas (sky is the limit), fleksibilitas waktu, masa pensiun yang bisa dipercepat dan hal2 menyenangkan lainnya. Terlebih ketika melihat entrepreneur yang sepertinya sudah “sukses” : penghasilan besar, aset dimana2, sering liburan ke luar negeri, dll dll. Pertanyaan saya kemudian adalah apakah kita sudah siap jatuh bangun sbg seorang entrepreneur?
Waktu sy lulus kuliah dulu, sepertinya saya menjadi orang satu2nya yang setelah lulus kuliah ingin menjadi seorang entrepreneur dimana kebanyakan teman2 saya ingin bekerja menjadi professional di perusahaan multinasional.
Dan kenyataan yang saya hadapi, hidup tidak melulu indah. Selama 9 tahun saya meniti bisnis saya ini, saya jg mengalami masa – masa susah. Dulu saya kemana2 naik motor Honda Supra X kreditan, uang di dompet ngga seberapa, dan belum banyak klien yang percaya dengan saya. Bahkan ada satu titik dimana kami melihat bahwa bisnis kami ini sudah tidak layak lagi alias harus dibubarkan. Ada satu titik dimana saya hampir menyerah, diam – diam saya kemudian melamar pekerjaan ke banyak perusahaan (untung ga diterima, konon katanya pihak HRD khawatir kalo kegantengan saya akan memicu kecemburuan sosial hehehe). Dan ada satu titik dimana perusahaan kami mengalami cobaan yang sangat berat, diantaranya perpecahan internal. Kalo disimpulkan, dari 9 tahun saya dan partner saya merintis bisnis kami ini, 3 tahun pertama kami masih berdarah – darah, 3 tahun berikutnya so so (hidup segan, mati tak mau), 1 tahun kemudian baru mulai berdiri, dan baru 2 tahun terakhir ini perusahaan kami bisa berlari.
Tulisan ini bukan untuk menakut-nakuti rekan2 yang ingin menjadi seorang entrepreneur lho, tp justru saya ingin mengingatkan bahwa menjadi seorang entrepreneur berarti harus siap mental untuk menjadi seorang pejuang, entrepreneurship bukan melulu hal – hal yang menyenangkan tp jg harus siap dengan hal – hal yang “menyakitkan”. Tapi jangan khawatir, hal – hal yang menyakitkan itulah yang akan membuat qta semakin kuat, ingat “what doesn’t kill us, makes us stronger”! Sy pun yakin bahwa entrepreneurship is a passion! Passion yang bisa membuat seseorang tahan banting, dan mampu melewati rintangan seberat apapun.
Buat rekan2 yang sedang dan baru akan memilih jalan hidup sebagai seorang entrepreneur, yakinlah bahwa apa yang sedang atau akan qta jalani sekarang itu mulia. Bahwa berbisnis itu bukan semata – mata mengejar profit, tapi bagaimana bisnis qta ini bisa bermanfaat bagi banyak orang, membuka lapangan pekerjaan dan bagaimana rezeki yang qta dapatkan dari bisnis kita ini bisa membahagiakan orang – orang yang qta cintai.
Akhir kata, saya percaya pada mantra ini Fortuna Favi Fortus: keberuntungan memihak pada orang – orang yang berani.
Maju terus Entrepreneur Indonesia.
nice sharing, Indra.. sukses terus ya..
Keep writting blog dra, i start learning from you. Wish i can be an entrepreneur like you someday 🙂
@Ilma & Rulyna, thanks for coming to my blog yah 🙂 sukses untuk kita semua, aamiin
hahahaha…ga tahan untuk ga komen liat komen pas ga ketrima di perusahaan multinasional 😀
wkakakkkk…narsisnya tetep aja sih akang satu ini..OMG x_x
Semoga perusahaan kita bisa berlari semakin cepat 😀 Amien 🙂
Hari ini PGD Surabaya berbagi dengan anak yatim piatu 🙂 semoga bisa membagi dengan banyak orang di masa depan nanti..Amien 😀
Tulisan ka’indra yg ini yang sering saya baca semenjak tahun 2012,, apa yg di share article di atas itu bener.. Jadi entrepreneur itu harus berjuang,, it’s not easy..
Btw, tulisan nya yg baru mana yach..? sepertinya sudah 2 tahun blum ada article yg baru ka.. Di tunggu article baru nya,, hehehe,,