Well, pada awalnya obrolan kami kaya obrolan lainnya yang Cuma ngalor – ngidul aja. Sampai akhirnya aku cukup tersentak ketika kami sampai pada perbincangan mengenai pendapatan yg bisa diperoleh seorang supir taxy yang mulai ”narik” dari jam 5 subuh sampai kembali ke pool sekitar jam 1 atau jam 2 pagi. Surprisingly, pendapatannya mereka cuma ada dikisaran limapuluh ribu perak saja perhari. Wow! Can u imagine, bekerja sekian lama ”hanya” mendapat penghasilan sebanyak itu? Terlebih di Blue Bird sistem yang dipakai adalah 2:1 yang berarti 2 hari narik dan 1 hari libur, atau 3:2 dsb. Artinya dalam sebulan tidak setiap hari mereka mendapatkan uang, padahal tentu kebutuhan sehari – hari dan kebutuhan sekolah anak – anaknya sudah menanti. Sesampai di Bandara, tagihan argo taxy yang ada dikisaran 100 ribu perak, aku lebihkan menjadi 120 ribu perak. Pak Supir senang karena mendapatkan rezeki lebih hari itu sedangkan aku senang karena mendapatkan pelajaran kehidupan yang mahal.
Kenapa uang tip itu bisa jadi sangat bermakna? Katakanlah kita suka memberikan tip kira – kira 10 – 20 ribu kepada supir taxy atau kepada siapapun, misalnya roomboy hotel, pelayan restoran, dll. Ga usah terlalu sering, tapi bisa kita siapkan jika dirasa memang kita perlu mengeluarkannya. Ya kalo dipikir – pikir biaya yang kita keluarkan untuk sekedar kongkow – kongkow di Starbuck dll aja sudah bisa menghabiskan uang 50 – 100 ribuan kan? Nah, dari tip yang kita berikan itu, mereka bisa memberikan uang lebih kepada para istri mereka untuk belanja kebutuhan sehari – hari dan menyekolahkan anak – anak mereka. Nah, dari kelebihan uang tip itu, si istri juga bisa belanja lebih dibanding hari biasa jika pemasukan suaminya lagi seret. Nah, si tukang sayur dimana si istri biasa belanja juga bisa memperoleh omzet penjualan yang lebih besar dari hari biasanya dan begitu seterusnya. Disini bisa kita liat kan efek domino dari sesuatu yang awalnya mungkin kita anggap remeh dan ngga bermakna ternyata bisa juga mempengaruhi perputaran roda ekonomi?
So, jangan pelit – pelit memberikan sebagian kecil dari rezeki yang sudah Allah karuniakan kepada kita. Apa yang sudah kita peroleh saat ini harus kita syukuri supaya bisa manfaatnya ngga hanya bisa dirasakan kita, keluarga kita saja, tapi juga bisa memberikan kebahagiaan bagi banyak orang yang mungkin tidak seberuntung kita, amiin.
Horison – Semarang, 23 Des 2007.
Amin… I Love this articLe… artikel yg kaya gini yg bener2 bikin orang termotivasi dan bisa bersyukur… bisa belajar juga untuk tidak selalu melihat ke atas, tapi kita juga perlu melihat ke bawah…
sayah selalu inget artikel kaka yg “kenapa kita perlu menjadi kaya” dan “yang sedekah itu”… ^_^