Jam 10 malam tadi ketika gw baru aja selesai rapat pengurus inti FAM – PII, Vie telp gw dan she said kalo minggu lalu salah seorang temannya meninggal karena kecelakaan sepeda motor. Dia baru tau kemarin ketika ada seseorang yang mengirimkan kabar di Friendster. Gosh, again somebody’s die by traffic accident! Kayanya baru 2 bulanan yang lalu juga salah seorang adik kelas gw waktu kuliah meninggal karena kecelakaan sepeda motor. Dan fakta juga menunjukkan betapa banyak nyawa melayang karena kecelakaan ini.
Well, sepengamatan gw ada 3 faktor utama yang menyebabkan terjadinya traffic accident yaitu behavior pengendara, kondisi kendaraan dan infrastruktur (jalan). Karena salah satu core perusahaan gw adalah di safety, gw tau persis betapa budaya safety masih belum membudaya di negara kita ini. Salah satunya adalah safety di jalan raya. Coba aja kita liat di jalan2, masih banyak aja kan pengendara motor yang nekat ga make helm, atau pengendara mobil yang ogah pake safet bealt. Atau liat aja behavior pengendara motor atau mobil, masih sering kan kita liat pengendara yang ugal – ugalan di jalan. Dia kira jalanan punya bokapnya kali ye. Berapa banyak sih pengendara motor atau mobil yang benar2 mendapatkan SIMnya dengan “murni”. Kebanyakan orang dapet SIM hasil “nembak” bukan? Dan itu sudah merupakan rahasia umum di negara kita ini.
Penyebab lainnya adalah kondisi kendaraan, yah misalnya karena males ngerawat. Remnya blong lah, bannya gundul lah, dll. Satu lagi yang ga kalah penting juga masalah kondisi jalanan di negara kita. Di kompas hari senin kemarin, gw baca Gubernur DKI mau dituntut akibat lalai menjaga kepentingan umum yaitu karena jalanan di ibukota ini banyak yang rusak parah. Sering kan kecelakaan terjadi akibat lubang di jalan. Bayangkan kalo kerusakan itu terjadi bahkan di jalan – jalan utama ibu kota, it’s horrible isn’t it? Gw sendiri pernah kecelakaan akibat menerjang lubang di jalan. Dan alhamdulillahnya sih ga luka sedikitpun.
Well, sekali lagi Tuhan mengingatkan gw dengan caraNya yang kadang unik dan ngga kita duga – duga. Bahwa kematian akan datang setiap saat, pada waktu & tempat yang ngga bisa kita duga – duga. Duh Tuhan, aku belum siap untuk mati sekarang. Aku merasa hidupku masih belum bisa memberi arti banyak buat sesama dan belum bisa berkorban banyak untuk agama & umatMu.
Dear Herman, even gw ga pernah kenal elo. Semoga elo diterima iman&Islamnya di sisi Allah dan diampuni segala dosa. Semoga kami yang masih hidup ini bisa mengambil hikmah dari ini semua, amin.
Always remember, danger will never takes a vacation. Safety first!